Manajemen Organisasi
Pengorganisasian merupakan
proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang
melingkupinya baik intern maupun ekstern. Namun secara sederhana,
organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi
dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama“ sedang Chester I. Bernard memberikan pengertian organisasi yaitu suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur
formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota
untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
- Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :
a. Adanya tujuan bersama
b. Adanya kerjasama dua orang atau lebih
c. Adanya pembagian tugas
d. Adanya kehendak untuk bekerja sama
Bentuk-bentuk Organisasi
Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan
fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.
Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur
organisasi, yaitu :
- Pembagian kerja
- Rantai perintah
- Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
- Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan
- Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut
Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
- Bentuk Piramidal
- Bentuk Vertikal
- Bentuk Horisontal
- Bentuk Melingkar
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi
Garis
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan
oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih
kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja
belum tinggi.
Kebaikannya :
- Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan.
- Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan.
- Proses pengambilan keputusan cepat.
- Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
- Rasa solidaritas tinggi
Kelemahannya :
- Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
- Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
- Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
2. Organisasi
Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya
banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu tugasnya memberi
nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Kebaikannya :
- Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun tujuan perusahaan.
- Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adaya staf ahli.
- Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan menjadi suatu spesiali-sasi.
- Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
- Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
- Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
- Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
- Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal.
- Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
- Dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
- Kesatuan komando berkurang.
- Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas.
3. Organisasi
Fungsional
Organisasi yang disusun atas dasar yang harus dilaksanakan.
Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan
dengan jelas.
Kebaikannya :
- Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
- Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
- Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
- Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
- Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
- Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
- Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
4. Organisasi
Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja,
setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
- Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
- Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
- Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
- Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas.
- Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
- Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
Pedoman dalam Pembagian Kerja Organisasi
Berikut ini ada beberapa dasar yang dapat dijadikan pedoman
untuk mengadakan pembagian kerja. Pedoman-pedoman tersebut adalah:
- Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur, barat atau wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.
- Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada komponen suatu kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem mobil dan lainnya.
- Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan secara individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan dan sebagainya.
- Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi, bagian gudang, bagian pengiriman dan lainnya.
- Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam
Dari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat
pembagian kerja di dalam suatu organisasi, yakni:
- Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.
- Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya.
- Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit yang ada sudah tidak tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.
- Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.
Koordinasi dalam Organisasi
Koordinasi sendiri didefinisikan sebagai proses penyatuan
tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah
dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini
setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya
akan merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a.
Koordinasi harus
terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak
sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat
bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan
keinginan berbeda.
b.
Koordinasi harus
terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan
memberi.
c.
Koordinasi harus
berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu
terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan
kegiatan sebelumnya.
d.
Koordinasi harus
menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan
informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang
satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Habatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya
keseimbangan antar bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam
partisipasi pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat
memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar
bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian
pekerjaan tepat pada waktunya.
Kelemahan :
a.
Perbedaan tiap bagian
dalam orientasi pencapaian tujuan.
b.
Perbedaan dalam
orientasi waktu
c.
Perbedaan orientasi
antar pribadi
d.
Perbedaan dalam
formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
a. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang
berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
b. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling
tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi.
Koordinasi ini dapat ditingkatkan
dengan melalui dua cara, yaitu :
1.
Sistem informasi
vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi.
Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2.
Hubungan lateral
(horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat
pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa hubungan lateral :
·
Hubungan langsung
·
Hubungan kelompok
langsung
·
Hubungan silang
Rentang Manajemen
Prinsip rentang manajemen berkaitan erat
dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh manajer atau
atasan. Antara rentang manajemen dan koordinasi saling berhubungan erat. Ada
anggapan bahwa semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan
kegiatan bawahan secara efektif.
Penentuan rentang yang tepat
Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari
manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Jika terlalu banyak
anak buah maka ,anak buah akan semakin kurang terkontrol dan kurang arahan. Kalau
terlalu sedikit maka ,manajer yang kurang dimanfaatkan tenaganya dan para
bawahan terlalu diawasi.
Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi
dan struktur organisasi. Jika rentang terlalu sempit, yaitu anak buahnya
sedikit, maka organisasi jadi terlalu tinggi dan berjenjang sehingga
efiktifitas manajer ditiap tingkatan akan terpengaruh.
Jika anak buah merasa frustasi dan ada kecurangan maka
dapat disimpulkan bahwa rentang organisasi terlalu lebar, jadi tak effisien dan
banyak tenaga yang tak termanfaatkan dengan baik.
Pendekatan Graicunas
Dalam memilih suatu rentangan, manajer harus
mempertimbangkan tidak hanya hubungan satu dengan satu secara langsung dengan
bawahan yang diawasi tetapi juga hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok
dua atau lebih.
Rumus: R=n{2(n-1)+(n-1)
Ket :
* R : jumlah hubungan
* n : jumlah bawahan
Pilihan dalam meningkatkan jumlah karyawan
•
Rentang manajemen naik
•
Hirarki tingkatan
manajemen naik
•
Kombinasi keduanya
Gambar dibawah menunjukkan beberapa contoh hubungan antara
rentang manajemen dengan struktur organisasi.
Menurut Lockheed's tujuh faktor yang mempengaruhi manajer
dalam penentuan rentang manajemen adalah :
1.
Kesamaan fungsi
diawasi: sejauh mana fungsi atau tugas bawahan yang manajer bertanggung jawab
adalah sama atau berbeda.
2.
Kedekatan geografis
fungsi diawasi: seberapa dekat terletak kepada pengelola fungsi atau bawahan.
3.
Kompleksitas fungsi
diawasi: sifat fungsi atau tugas yang bertanggung jawab manajer.
4.
Arah dan kontrol yang
diperlukan oleh bawahan: derajat pengawasan yang dibutuhkan bawahan.
5.
Koordinasi yang
diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus mencoba untuk mengintegrasikan
fungsi atau tugas dalam subunit atau di antara subunit dan bagian lain dari
organisasi.
6.
Perencanaan yang
diperlukan pengawas: sejauh mana manajer harus meninjau program dan kegiatan
subunit nya.
7.
Bantuan pada atasan
atas adanya organisasi : berapa banyak membantu dalam hal asisten dan personil
pendukung dapat diandalkan manajer.
Pertimbangan ekonomis sebagai hal terpenting dalam
penentuan rentang manajemen adalah :
Semakin lebar rentang manajemen maka biaya untuk manajer
menurun dan biaya untuk aktivitas operasional meningkat dan sebaliknya.
Semakin sempit rentang manajemen maka biaya untuk manajer
meningkat dan biaya untuk aktivitas operasional menurun.
Beberapa realita yang dihadapi adalah :
- Realita Bisnis
Ini tidak hanya mempertimbangan nilai ekonomi dasar seperti
yang baru saja kita bahas, tetapi juga hal-hal lain seperti bagaimana
tersebarnya operasional organisasi.
Semakin tersebar suatu organisasi (dalam hal fungsiatau operasi), maka
kebutuhan akan manajer tingkat menengah dan manajer tingkat yang lebih rendah
kemungkinan akan diperlukan lebih banyak lagi.
- Realitas Manajemen.
Sistem organisasi manajemen juga akan mempengaruhi jenis
rentang yang diperlukan. Sebagai contoh, dalam organisasi dimana bawahan
diizinkan banyak kemerdekaan, rentang yang lebih luas mungkin
diperlukan.Bawahan akan membuat lebih
banyak keputusan menurut mereka sendiri. Hal seperti itu terjadi pula, dalam
organisasi dengan program perencanaan yang efektif, bawahan akan lebih sadar
akan tanggung jawab mereka dan kemungkinan akan membutuhkan pengawasan kurang.
- Realitas Manusia.
Kepribadian dan kemampuan para manajer dan bawahan juga
akan mempengaruhi rentang yang dipilih. Beberapa manajer mungkin ingin
mengawasi (atau lebih mampu mengawasi) bawahan mereka lebih dekatdaripada yang
lain, dalam hal rentang yang mereka sukai akan cenderung sempit. Bawahan yang
terlatih dan sangat mam pu (ahli) biasanya tidak begitu suka diawasi terlalu
ketat. Manajer dengan bawahan seperti itu akan memerlukan rentang yang lebih
luas.
Wewenang Organisasi
Pengertian Wewenang Organisasi
Wewenang (Authority) merupakan syaraf yang berfungsi
sebagai penggerak dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal,
untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang
juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan.
Wewenang berfungsi untuk menjalankan kegiatan yang ada dalam organisasi.
Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan
lingkungan yang melingkupinya.
T. Hani Handoko membagi dua pandangan yang saling
berlawanan mengenai sumber wewenang:
Teori Formal (Pandangan klasik): wewenang adalah
dianugrahkan ; wewenang ada karena seseorang diberikan atau dilimpahkan hal
tersebut. Pandangan mengangap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat
yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ketingkat.
Teori Penerimaan (acceptance theory of authority):
berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh
kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak
tergantung pada penerima ( reciver)
Delegasi Wewenang
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati
oleh bawahan maka diperlukan adannya. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk
melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan.
Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua yaitu :
1.
Kekuasaan posisi (
position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung
pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
2.
Kekuasaan pribadi (
personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar
para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi :
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka,
perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah
atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan (
Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman (
dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari
nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai
pemimpinnya.
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information
power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan
dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas
identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
6. Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu
pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Lini dan Staf
Staf tugasnya memberi layanan dan
nasehat kepada manajer dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staf di dalam
melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama
perusahaan atau organisasi.
Tugas yang dilakukan oleh ini
merupakan tugas-tugas pokok dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam
pengetatan yang harus dibuat oleh organisasi dalam saat yang kritis ditentukan
oleh pilihan terhadap departemen lini atau staff ini tergantung dari situasi
yang dihadapi.
Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk
sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode
observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline
mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf
yaitu :
1.
Pengetahuan yang luas
tempat dimana dia bekerja
2.
Punya sifat kesetiaan
tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan
kepandaian yang ramah.
3.
Punya semangat kerja
sama yang ramah
4.
Kestabilan emosi dan
tingkat laku yang sopan.
5.
Kesederhanaan
6.
Kemauan baik dan
optimis
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya
dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf
yaitu menambah biaya administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan
kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas.
Wewenang lini ( Lini Authority ) Yaitu atasan langsung
memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan
tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan
organisasi.
Wewenang Staf ( Staff authority ) Yaitu hak para staf atau
spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia
lini.
Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu
kegiatan kepada orang yang ditunjuk yaitu:
1.
Menetapkan dan
memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2.
Melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3.
Orang yang ditunjuk
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya
tujuan.
4.
Menerima hasil
pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan
Jenis Jenis Staff Organisasi
Staff adalah Tenaga Ahli
yang mempunyai tugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada
pimpinan/atasannya sesuai dengan keahliannya.
Staf
mempunyai kedudukan yang penting dalam sebuah organisasi baik itu organisasi
pemerintah maupun swasta. Penyediaan pelayanan jasa atau barang tidak akan
tercapai dan terlaksana jika staf tidak ada atau staf yang ada tidak
berfungsi dengan baik. Jadi staff adalah ujung tombak kinerja dalam
sebuah organisasi untuk mencapai tujuan.
Macam – Macam Jenis Staff
a. Staff Penasihat
Bertugas untuk membantu manager menjalankan tugasnya dengan baik, dengan
cara pemberian nasihat, saran, dan jasa. Dan jika diperlukan staf akan diangkat
kebidang perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, pengawasan, dan
pengambilan keputusan. Proses pemberian saran kepada manager dengan melakukan
riset yang meliputi:
1). Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima
2). Mengadakan evaluasi atau
penilaian
3). Membuat berbagai alternatif
atau kemungkinan
4). Mengadakan pemilihan dari
berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik
5). Membuat kesimpulan
6). Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu
bentuk tertentu sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan
b. Staf Pelayanan
Bertugas untuk
membantu pimpinan melancarkan tugas dalam organisasi dengan menyediakan
pelayanan untuk seluruh unsur organisasi dalam bentuk kegiatan – kegiatan
operasional, bukan pemberian saran. Beberapa contoh fungsi staff pelayanan:
1). Memberikan informasi kepada pemimpin
2). Memberikan batuan kepada pemimpin dalam
memecahkan masalah jika diperlukan
3). Membantu
menjalankan recana-rencana yang telah ditentukan oleh seorang pemimpin dan
masih banyak lagi lainnya
c. Staf Pribadi
Mempunyai tugas memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada atasan. staf
ini sering di sebut asisten yang mempunyai tugas bermaca-macam untuk satu
atasan dan biasanya bersifat generalis. umumnya ini diperbantukan manajer
tingkat tinggi (top manajer). staf pribadi ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1).
Staff Asisten
Disebut juga asisten
manajer atau asisten director yang berposisi sebagai lini atau hubungan lini. yaitu
hubungan orang-orang dan komponen-komponen yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan perusahaan serta mempunyai wewenang mengambil keputusan
akhir mengenai hal yang berhubungan dengan tujuan. Staff asisten meliputi:
·
Asisten Executive
Memberi bantuan kepada pucuk pimpinan dalam suatu tugas
tertentu dan memberikan segala yang diperlukan
·
Administrative assistants
Memberikan
layanan kepada seorang pimpinan dalam soal kecil administrasi
·
Special assistants
Memberikan
layanan dalam bidang keahliannya kepada pimpinan
2). Line Asisten
Yaitu asisten yang berada pada masing-masing fungsional yang ada dalam
perusahaan, dan dia memberikan nasehat dan bantuannya pada bidang menurut
fungsinya
Fungsi Staf
Staff bertugas member layanan dan
nasehat kepada pimpinan dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Staff di dalam
melaksanakan fungsinya tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama
perusahaan atau organisasi. Tugas yang dilakukan merupakan tugas-tugas pokok
dari suatu organisasi atau perusahaan.
Tugas-tugas yang
dapat diberikan kapada karyawan staff antara lain adalah sebagai berikut :
·
Mengumpulkan data (fakta)
·
Menginterpretasikan data (fakta)
·
Mengusulkan alternatif tindakan
·
Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang
dipikirkan dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau
memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak.
·
Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan
dokumon-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.
·
Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan
kondisi-kondisi yang dihadapi untuk rnengadakan apakah instruksi-instruksi
telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut menghambat atau
mempelancar proses pencapaian tujuan.
·
Mengusahakan pertukaran informasi antara para
petugas-petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan
kegiatan-kegiatan koordinasi.
·
Meberikan infrmasi dan nasihat kepada
petugas-petugas oporasional mengenai pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan
kepada mereka.
Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi berarti ada pemutusan dalam pendelegasian
wewenang pada tingkat atas, sedangkan desentralisasi berhubungan dengan sampai
dimana manajer melimpahkan wewenangnya kepada bawahan, apakah hanya sampai
kepala bagian, kepala devisi atau kepala cabang dan lain sebagainya
Ternyata dengan desentralisasi tugas dan wewenang semua
kegiatan dimonitor secara cepat dan tepat. Ada faktor yang mempengaruhi derajat
desentralisasi yaitu :
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer
1. Filsafat manajemen
2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi
3. Startegi dan lingkungan organisasi
4. Penyebaran geografis organisasi
5. Tersedianya peralatan pengawasan yang efektif
6. Keanekaragaman produk dan jasa
7. Karakteristik organisasi lainnya.
8. Kualitas manajer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar