MANAJEMEN PENGAWASAN
MANAJEMEN UMUM
Oleh:
1.
MOKHAMAD SAMSURI
(12.51.0044)
2.
AGUS
SUROSO (12.52.0039)
3.
HARYS
MAHATMA (12.52.0035)
4.
MUHAMAD
SUBADAR R. (12.52.0042)
5.
TITTO
PRIMA W. (09.52.1036)
PROGRAM STUDI S-1
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PPKIA
PRADNYA PARAMITA
MALANG
2011
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kepada
Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga tugas
mata kuliah Pengantar Sistem Informasi tahun 2012 yang berjudul “Sistem
Informasi Manajemen” bisa kami selesaikan.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurn, oleh karena itu, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan tugas ini. Namun
kami berharap mudah-udahan makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami khususnya
dan para pembaca pada umumnya.
Akhirnya kami,
berdo’a semoga amal baik Bapak/Ibu /Saudara yeng telah membantu kami dalam
penyeleseian tugas ini, dibalas oleh Allah SWT dengan yang lebih baik, Amin.
Malang, 03 November 2012
Penyusun,
Team Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... (ii)
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................... 1
BAB II : RUMUSAN MASALAH................................................................ 2
BAB III : PEMBAHASAN
- Pengertian Pengawasan............................................................................. 2
- Macam-macam Pengawasan..................................................................... 4
- Langkah-langkah Pengawasan.................................................................. 7
- Tujuan Pengawasan................................................................................... 9
- Cara-cara Pengawasan............................................................................... 10
BAB IV : KESIMPULAN................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.
Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan.
Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik
tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya. Di dalam suatu
organisasi terdapat tipe-tipe pengawasan yang digunakan, seperti pengawasan
Pendahuluan (preliminary control), Pengawasan pada saat kerja
berlangsung (cocurrent control), Pengawasan Feed Back (feed back
control).Di dalam proses pengawasan juga diperlukan Tahap-tahap pengawasan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap-tahap pengawasan tersebut terdiri
dari beberapa macam, yaitu Tahap Penetapan Standar, Tahap Penentuan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan, Tahap Pembandingan
Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan dan Tahap Pengambilan
Tindakan Koreksi.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna
untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan
berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan
proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika
terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu,
pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses
pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang
pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi
diantaranya.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, penyusun akan memberikan gambaran mengenai
pembahasan-pembahasan tentang pengawasan, antara lain :
1. Pengertian Pengawasan
2. Macam-macam Pengawasan
3. Langkah-langkah Pengawasan
4. Tujuan Pengawasan
5. Cara-cara Pengawasan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses dalam
menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung
pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan
tersebut. Controlling is the process of
measuring performance and taking action to ensure desired results.
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . The process of ensuring that actual activities conform the planned
activities.
Menurut Winardi “Pengawasan adalah
semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan
bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Sedangkan menurut
Basu Swasta “Pengawasan merupakan fungsi
yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang
diinginkan”. Sedangkan menurut Komaruddin “Pengawasan adalah berhubungan dengan
perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Unk langkah perbaikan
terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti”.
Pengawasan adalah suatu upaya yang
sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar
yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan
tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan
seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau
pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan.
Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat
terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan
sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan
atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu
melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta
suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai
sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat
mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Konsep pengawasan demikian sebenarnya
menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana
pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak
yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan
ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi
manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:
“pengamatan atas
pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar
seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.” atau “suatu
usaha agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan,
sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian
dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”
Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara,
pengawasan dimaknai sebagai
“proses kegiatan
yang membandingkan apa yang dijalankan, dilaksanakan, atau diselenggarakan itu
dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan.”
Hasil pengawasan ini harus dapat
menunjukkan sampai di mana terdapat kecocokan dan ketidakcocokan dan menemukan
penyebab ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen
pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola pemerintahan
yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk menjaga fungsi pemerintahan
berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini, pengawasan menjadi sama
pentingnya dengan penerapan good
governance itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan akuntabilitas
publik, pengawasan merupakan salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi
warga masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem
pengawasan yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan
masyarakat (social control).
Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan
terjadinya penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang
dapat dilakukan adalah:
- Mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan,
- Menyarankan agar ditekan adanya pemborosan,
- Mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.
B.
MACAM-MACAM PENGAWASAN
Pada dasarnya
ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan
yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit
organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan
dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang
dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian
dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan
menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan
yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang
diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang
merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun.
Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan
aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara
keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara.
Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak
memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan
sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan
itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya,
pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya
penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan
negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem
pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan
preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan
langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi
lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif
adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu
dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran,
di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah
itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan
sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang
bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan
pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung
jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi
lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan
terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa,
dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan
kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah
telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban
biaya yang serendah mungkin.”
- Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid). Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.
1. Ditinjau
menurut waktu
a)
Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan pada
saat pekerjaan sedang berlangsung.
b)
Pengeawasan represif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan
pada akhir selesainya kegiatan.
2. Ditinjau objek pengawasan
a. Pengawasan administratif, yaitu pengawasan dilaksanakan
di bidang yang fungsinya dikategorikan sebagai tugas administratif (bagian
keuangan, bagian personalia dan sebagainya).
b. Pengawasan operatif, yaitu pengawasan yang dilaksanakan
pada bidang yang berfungsi melaksanakan pekerjaan operatif (bagian proses
produksi, bagian marketing dan sebagainya).
3. Ditinjau subjek pengawasan
a. Pengawasan intern, yaitu yang dilakukan oleh atasan dari
petugas/bawahan yang bersangkutan.
b. Pengawasan
ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh orang-orang di luar organisasi.
C.
LANGKAH-LANGKAH PENGAWASAN
Seperti dikemukakan di depan bahwa
langkah-langkah proses pengawasan ada empat langkah. Empat langkah tersebut
apabila digambarkan sebagai berikut:
1.
Menetapkan Standar
Kegiatan pengawasan adalah mengukur
atau menilai pelaksanaan atau hasil pekerjaan dari pada pejabat atau pekerja,
untuk dapat melakukan pengukuran harus mempunyai alat pengukur (standar),
Standar ini adalah mutlak diperlukan, yaitu untuk mengukur atau menilai apakah
pekerjaan dilakukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang ditentukan (standar)
atau tidak. Standar tersebut harus ditetapkan lebih dahulu sebelum para pekerja
melaksanakan pekerjaan (tugas-tugasnya), dan para pekerja harus tahu benar
ukuran yang dipergunakan untuk menilai pekerjaannya. Karena itu harus
dijelaskan sebaik-baiknya kepada para pekerja sebelum melaksanakan
pekerjaannya.
Dalam garis besarnya, jenis-jenis
standar itu dapat digolongkan ke dalam empat bentuk yaitu:
- Standar fisik :
1)
Jumlah produksi
2)
Kwalitas produksi
3)
Jumlah langganan
- Standar moneter :
1)
Biaya tenaga kerja
2)
Biaya penjualan
3)
Laba kotor
4)
Pendapatan penjualan
- Standar waktu :
1)
Kecepatan produksi
2)
Batas waktu selesainya suatu pekerjaan
- Standar intangible :
1)
Sikap pekerja terhadap perusahaan
2)
Kesetiaan pekerja terhadap pekerjaan
Demikianlah
berbagai jenis standar yang dipergunakan untuk menilai efektif tidaknya
kegiatan-kegiatan para pekerja. Bentuk standar mana yang akan dipergunakan akan
tergantung kepada jenis kegiatan yang akan dinilai.
- Pengukuran Kegiatan
Agar pengukuran
kegiatan dapat dilakukan secara tepat perlu diperhatikan:
a)
Berapa kali (how after) pelaksanaan seharusnya diukur
(setiap jam, setiap hari, setiap bulan dan sebagainya).
b)
Dalam bentuk apa (what form) pengukuran akan dilakukan
(laporan tertulis, inspeksi visual, melalui telepon).
c)
Siapa (who) yang terlibat pengukuran (manajer, kepala
bagian dan sebagainya).
Adapun pelaksanaan pengukuran
tersebut dapat dilakukan dengan:
a)
Observasi/inspeksi
b)
Laporan
lisan dan tertulis
c)
Pengujian/test,
mengambil sample
d)
Metode
otomatis
- Membandingkan kegiatan dengan standar
Dimaksudkan untuk
mengetahui ada/tidaknya penyimpangan-penyimpangan (deviasi).
Penyimpangan-penyimpangan dianalisa untuk mengetahui mengapa standar tidak
dapat dicapai dan mengidentifikasi penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan.
- Melakukan tindakan koreksi
Bila hasil analisa menunjukkan
perlunya tindakan koreksi, maka tindakan ini harus diambil/dilakukan. Tindakan
koreksi mungkin berupa:
a)
Mengubah standar mula-mula (mungkin standar terlalu
tinggi atu rendah).
b)
Mengubah pengukuran kegiatan (inspeksi terlalu
sering/kurang, mungkin mengganti sistem pengukuran).
c)
Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan
penyimpangan-penyimpangan.
D.
TUJUAN PENGAWASAN
- Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan.
- Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta asas-asas yang telah ditentukan.
- Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan dalam bekerja.
- Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
- Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan dan kegagalan ke arah perbaikan.
E. Cara-Cara Pengawasan
- Peninjauan pribadi (Personal inspection, personal observation), Mengawasi dengan meninjau secara pribadi sehingga dapat melihat sendiri pelaksanaan kegiatan.
- Interviu/laporan lisan, Pengawasan dilakukan denganmengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan bawahan.
- Laporan tertulis, Pengawasan mengenai pertanggung jawaban tentang pelaksanaan kegiatan bawahan sesuai dengan tugas dan wewenangnya kepada atasan yang dilaporkan secara tertulis.
- Laporan dan pengawasan kepada hal-hal yang bersifat luar biasa, Sistem atau cara pengawasan dimana pengawasan itu ditujukan kepada soal-soal kekecualian. Jadi pengawasan dilakukan bila diterima laporan yang menunjukkan adanya peristiwa yang istimewa atau luar biasa.
BAB IV
KESIMPULAN
Pengawasan adalah Proses pengamatan
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan
yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan , tapi karena tidak mungkin pimpinan
melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan.
Jenis-jenis pengawasan:
- PengawasanIntern dan Ekstern;
- Pengawasan Preventif;
- Pengawasan Aktif (dekat) dan Pasif;
- Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Kontrol
manajemen pendidikan pengelolaan secara menyeluruh atau pengendalian agar
proses manajemen pendidikan tetap terarah dan tidak ada
penyimpangan-penyimpangan. Langkah-langkah
dasar dalam control manajemen pendidikan:
- Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
- Mengukur prestasi kerja.
- Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
- Mengambil tindakan korektif.
Samsuri_Design +6285790902007
5 komentar:
terimakasih om, izin copas sikit untuk tugas ya,, :)
Sangat bermanfaat sekali. Silahkan juga kunjungi
1. Instrumen dan Prinsip Pengawasan
2. Pengertian dan Fungsi Manajemen Pengawasan
3. Tujuan dan Fungsi Pengawasan
4. Ciri-Ciri dan Syarat Pengawasan
5. Jenis dan Teknik Pengawasan
6. Kumpulan materi pelajaran SD, SMP, SMA, tugas sekolah lengkap dengan jawaban dan materi perkuliahan (www.materibelajar.id)
Mau buku pengawasan, belinya dmna yaa
Fungsi Pengawasan dalam Manajemen memang sangat penting dan artikel ini sangat membantu, untuk melengkapinya silahkan baca juga di Nurul Huda
Mohon bisa di buatkan juga dengan materi pengawasan orang asing dan lembaga asing...
Posting Komentar